TEMPAT HABITAT TERAKHIR IKAN MANTA DI PULAU SANGALAKI, KALIMANTAN TIMUR
Ikan pari manta adalah salah satu satwa eksotik yang hanya ada di daerah tropis. Pulau Sangalaki di Propinsi Kalimantan Timur adalah salah satu dari sedikit tempat di Indonesia yang masih aman sebagai tempat tinggal ikan raksasa ini dari kejaran pemburu satwa yang keji.
Pulau Sangalaki adalah sebuah pulau dengan luas sekitar 15 hektar yang merupakan bagian dari Kepulauan Derawan, kepulauan yang terbujur di perairan antara Pulau Kalimantan dan Sulawesi. Karena ada banyak pulau di perairan ini (dan sebagian besar tak berpenghuni) mengakibatkan ombak cukup bersahabat, bahkan cenderung tenang.
Warna air laut yang indah seperti biru muda kadang biru kehijauan adalah sapaan selamat datang bagi kamu yang pertama kali datang ke Pulau Sangalaki.
Dari jauh kamu udah bisa ngeliat pasir putih pantai Pulau Sangalaki yang tampak kontras dengan warna biru muda kehijauan di sekelilingnya. Pantai ini tampak bersih karena di sinilah sebuah resor bernama Sangalaki Dive Longe didirikan, satu-satunya resor di Pulau Sangalaki.
Wisata ke Pulau Sangalaki memang hanya diperuntukkan bagi mereka yang suka tantangan, karena memang Pulau Sangalaki terkenal dengan taman lautnya yang cantik, penuh warna dan masih terjaga kelestariannya.
Ada sekitar 11 titik penyelaman di sekitar Pulau Sangalaki dan semuanya menawarkan pemandangan bawah laut yang indah banget & bikin kami kehabisan kata-kata buat ngejelasinnya.
Malam bulan purnama adalah saat yang paling baik buat ke Pulau Sangalaki karena kamu bakal berkesempatan menyaksikan ikan manta nongol bersama kelompoknya yang berjumlah 20 ekor dan mereka akan naik ke permukaan buat mencari makan. Selain ikan manta, perairan Pulau Sangalaki juga menjadi rumah buat satwa laut langka lain seperti gurita raksasa, ikan barakuda, bintang laut dan penyu, travelers.
Karena lokasi Pulau Sangalaki yang cukup terpencil BKSDA Kabupaten Berau berinisiatif mendirikan sebuah balai konservasi penyu di sini. Meski awalnya pendirian balai konservasi Pulau Sangalaki ini ditentang oleh masyarakat sekitar yang berprofesi sebagai pencari telur penyu.
Jadi kalo kamu nggak hobi diving bisa jalan-jalan ke sini buat mengamati proses penyu bertelur yang biasanya terjadi di malam hari. Tapi ada syaratnya, travelers. Para wisatawan yang mau melihat penyu bertelur di Pulau Sangalaki wajib hukumnya untuk menjaga ketenangan, ngga boleh bawa senter juga karena itu akan mengusik penyu dan mereka akan pergi kembali ke laut.
Medan Mengasyikkan.
Dibutuhkan waktu sekitar 8-9 jam untuk mencapai Pulau Sangalaki dari kota asalmu. Sekali lagi, Pulau Sangalaki hanya diperuntukkan bagi mereka yang doyan tantangan. Jadi jangan harap kamu akan melewati jalan aspal yang mulus di sepanjang perjalanan ya travelers.
Pertama-tama kamu musti naik pesawat dari kotamu ke Bandara Sepinggan, Balikpapan. Trus dari Bandara Sepinggan kamu naik pesawat komuter Deraya buat menuju ke Tanjung Redeb, ibu kota Kabupaten Berau. Sampai di Tanjung Redeb kamu musti melanjutkan perjalanan dengan naik perahu motor menyusuri Sungai Segah untuk mencapai Pulau Sangalaki.
Sampai saat ini masih ada penduduk asli Pulau Kalimantan yang hidup di tengah hutan dan nggak tersentuh peradaban. Kamu akan punya kesempatan untuk menyaksikan kehidupan mereka dari dekat saat berlayar di Sungai Segah.
Mereka cukup ramah kok, jadi lambaikan tanganmu saat kamu lewat di depan mereka. Selain itu kamu juga akan punya kesempatan buat memandangi hutan tropis Kalimantan yang tersisa, lengkap dengan aroma lembabnya yang khas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar