MUMI SUKU DANI, MAGNET EKSOTISME BUMI WAMENA
Bicara soal mumi atau mumifikasi, biasanya teknik pengawetan jasad ini identik dengan Mesir yang disebut-sebut memiliki teknologi terbaik. Jasad yang usianya sudah ratusan tahun masih terlihat utuh bahkan masih ada yang seperti manusia biasa, lho.
Tujuan dari mumifikasi sendiri adalah untuk menghormati orang tersebut yang biasanya memiliki andil besar saat masih hidup. Seperti raja atau seseorang yang berpengaruh besar terhadap suku atau negaranya.
Dan ternyata di Wamena, Papua, ada mumi dari suku Dani yang menjadi salah satu daya tarik wisata. Keeksotisan dan misteri yang tersimpan dari dalam mumi mengundang banyak orang jadi penasaran.
Usia Mumi Mencapai Ratusan Tahun.
Nggak cuma satu, tapi ada tujuh mumi yang tersebar di Wamena dengan kisaran usia antara 2-3 abad. Usia mumi bisa dilihat dari kalung yang melingkar di leher. Setiap lima tahun sekali, ada upacara penghormatan dengan mengalungkan satu kalung ke leher mumi.
Mumi di Wamena tersebar di berbagai distrik. Tiga mumi di Distrik Kurulu, tiga mumi di Distrik Assologaima, dan satu mumi perempuan di Distrik Kurima. Mumi perempuan tidak boleh diperlihatkan. Karena masyarakat setempat percaya kalau mumi perempuan diperlihatkan bisa membawa malapetaka pada suku.
Mumi yang ada di Wamena bukanlah mumi orang biasa. Melainkan para kepala suku dan panglima perang yang menjadi panutan anggota suku semasa hidupnya. Saat masih hidup, mereka berpesan agar setelah meninggal nanti jasadnya diawetkan.
Cara mumi ini dahulu diawetkan adalah dengan cara yang masih tradisional. Yakni diasapi selama 200 hari. Jasad tersebut terus diasapi dengan dibaluri lemak babi.
Siap-siap Merogoh Kocek Buat Foto.
Untuk melihat mumi di Wamena ini tidak gratis, lho. Mumi baru akan dikeluarkan dari honai, rumah adat suku Dani, setelah ada kesepakatan harga. Nggak hanya sampai situ, kalau kamu mau memfoto mumi ada harga tambahan yang menurut berbagai informasi bisa mencapai jutaan rupiah.
Jadi, kamu harus benar-benar pintar bernegosiasi dengan komunitas penjaga mumi hingga mencapai kesepakatan bersama. Mumi ini juga menjadi salah satu sumber penghasilan para anggota suku. Nggak heran kalau ada saja tawaran lainnya agar pengunjung mau menambah bayaran demi meningkatkan penghasilan mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar