FESTIVAL DANAU KELIMUTU, ANTARA BUDAYA & PESONA ALAM
Di tengah aura mistis yang menyelimuti, kehadiran Festival Danau Kelimutu menjadikan danau yang berada di puncak Gunung Kelimutu ini kian berwarna. Beragam atraksi ditawarkan penyelenggara untuk memeriahkan acara yang biasanya digelar setiap bulan Agustus ini. Festival Danau Kelimutu diadakan setiap tahun dan digagas oleh Pemerintah Daerah yang bekerja sama dengan Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Festival Danau Kelimutu awalnya digelar berbarengan dengan Festival Florata, namun sejak 2012 acara ini diselenggarakan secara mandiri di Desa Moni, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur.
Tujuan utama diselenggarakannya Festival Danau Kelimutu tidak hanya untuk merayakan ritual Patika, yang diselenggarakan pada bulan Agustus setiap tahunnya, tapi juga sebagai ajang promosi pariwisata danau tiga warna yang terus naik daun dari tahun ke tahun.
Berbagai pertunjukan seni dan budaya, serta pameran produk dan jasa dari seluruh kabupaten di NTT akan ikut memeriahkan Festival Danau Kelimutu. Berbagai kegiatan ini diharapkan bakal menjadi magnet datangnya wisatawan baik domestik maupun mancanegara.
Atraksi Festival Danau Kelimutu.
Berbagai macam perlombaan digelar untuk memeriahkan Festival Danau Kelimutu, tidak hanya yang berbau budaya tapi juga olahraga.
Rangkaian acara Festival Danau Kelimutu diawal dengan upacara adat pembukaan festival tersebut yang ditandai pemotongan hewan kerbau untuk 1000 orang. Selain itu, ada pula acara yang menampilkan tarian tradisional, musik serta seni budaya lainnya khas Ende. Selain acara untuk memperkenalkan budaya NTT, Festival Danau Kelimutu juga menawarkan atraksi lain, yang cocok untuk traveler penyuka tantangan.
Kompetisi trekking menuju Danau Tiga Warna dari Bungalow Sa’O Ria menjadi bagian rangkaian acara Festival Danau Kelimutu. Jarak tempuh sekitar 45 km dari Ende atau kurang lebih 13 km dari Kampung Moni wajib dilahap pengunjung yang ingin berpartisipasi memeriahkan Festival Danau Kelimutu.
Traveler tak perlu khawatir kelelahan, karena meski menguras tenaga, sepanjang perjalanan trekking di Festival Danau Kelimutu kamu akan disuguhkan pemandangan menakjubkan.
Acara yang paling dinanti-nanti dari Festival Danau Kelimutu adalah upacara Pati Ka Du’a Bapu Ata Mata atau yang lebih dikenal dengan ritual Patika yang dilakukan etnis Lio. Ritual Patika adalah pemberian sesajen kepada leluhur di Danau Kelimutu. Hal ini dilakukan karena orang Lio meyakini Danau Kelimutu adalah tempat peristirahatan terakhir jiwa-jiwa yang telah pergi. Dalam ritual ini, Suku Lio menawarkan berbagai jenis makanan kepada nenek moyang.
Seperti diketahui, Danau Kelimutu memiliki tiga warna berbeda di setiap bagiannya dan masing-masing danau memiliki nama sendiri. Di posisi paling barat dinamai Tiwu Ata Mbupu yang dipercaya sebagai tempat bersemayamnya jiwa-jiwa orang tua yang telah meninggal, lalu di bagian tengah disebut danau Tiwu Nuwa Muri Koo Fai atau danau untuk jiwa muda-mudi yang telah meninggal. Yang terakhir adalah Tiwu Ata Polo atau danau untuk jiwa orang yang selalu menebar kejahatan sepanjang hidupnya.
Ritual Pati Ka Du’a Bapu Ata Mata di Festival Danau Kelimutu adalah sebagai bentuk rasa syukur untuk tahun yang telah dilewati sekaligus memohon agar diberikan kemakmuran hidup, kesehatan dan kehidupan menyenangkan di tahun yang mendatang.
Di edisi dua tahun sebelumnya, pada 2013, Festival Danau Kelimutu juga menampilkan pagelaran sendratari yang diperagakan para siswa SMA dan SMP yang ada di sekitar Ende.Selain sendratari, anak-anak sekolah ini pun menampilkan tarian daerah untuk memeriahkan acara Festival Danau Kelimutu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar