PESONA PULAU HATTA MEMBIUS SEMUA WISATAWAN YANG DATANG
Kepulauan Banda atau yang lebih dikenal dengan Banda Neira di Maluku adalah atraksi wisata yang popular di Indonesia Timur. Salah satu spot yang mampu membius mata para wisatawan adalah Pulau Hatta.
Terletak di paling ujung Timur Kepulauan Banda, Pulau Hatta punya panorama yang sangat memikat hati. Hamparan pantai pasir putih yang cantik dibalut dengan birunya air laut khas Kepulauan Banda, jadi bias tersendiri bagi tiap wisatawan yang datang berkunjung.
Makin terasa unik karena area pantainya hanya berjarak beberapa meter dari batas air. Sehingga, nggak butuh waktu lama untuk dapat melihat permukaan laut yang dalam atau yang disebut palung.
Keindahan biota bawah airnya pun terbilang luar biasa. Kamu dapat berenang sambil ditemani kumpulan ikan hias hingga terumbu karang khas tropis yang masih sangat asri dan terawat.
Semakin dalam kamu menyelam, semakin mencengangkan pula pemandangan bawah lautnya. Nggak heran, Pulau Hatta menjadi spot favorit para diver lokal maupun mancanegara jika tengah berlibur di Kepulauan Banda.
Selain soal wisata bawah laut, Pulau Hatta juga dikenal dengan panorama sunset-nya, lho. Jika petang hari telah tiba, para wisatawan berbondong-bondong merapat ke pinggir pantai untuk melihat matahari yang tenggelam.
Sunset di Pulau Hatta terbilang spesial. Gradasi warna jingga berubah pekat kala sinar matahari mulai meredup secara perlahan, menciptakan efek cantik bagi siapapun yang memandang. Angin Timur yang berembus santai, mengiringi kebersamaan kamu bersama alam Pulau Hatta yang nggak terlupakan.
Pengasingan Bung Hatta
Selain menyimpan keindahan, Pulau Hatta hadir dengan sisi sejarah yang menarik untuk dikulik. Terlebih, pulau yang satu ini adalah saksi hidup pengasingan wakil presiden pertama Indonesia, Mohammad Hatta.
Bersama Sutan Sjahrir, sang revolusioner kemerdekaan Indonesia, Bung Hatta dibuang oleh Pemerintah Belanda setelah partai yang dia pimpin, Partai Nasional Indonesia (PNI) dianggap radikal.
Selama enam tahun, kedua tokoh nasionalis tersebut harus tinggal di Banda Neira, menulis berbagai artikel yang bersifat perjuangan untuk media di Tanah Air. Sebelum akhirnya, Hatta dan Sjahrir kembali ke Jakarta untuk merumuskan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 1942.
Nah, untuk mengenang, Pemerintah Maluku pun menamai salah satu dari lima pulau penting di Kepulauan Banda dengan nama Hatta. Wah, menarik nih untuk dikunjungi!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar